2/11/13

Pantai Pangi : Destinasi Tersembunyi Blitar

Liburan semester kali ini terpaksa menghabiskan uang untuk pergi ke kota kelahiran sang pahlawn proklamator. Kenapa di bilang terpaksa? Disnilah satu-satunya yang menyediakan jaminan kan perlindungan dari panas dan hujan secra gratis laisa numpang di rumah temen. Itung-itung liburan kahir bulan dimana kondisi kantong mahasiswa lagi berada di ujung tanduk.
Diawali perjalanan pada tanggal 4/02/12, dengan menumpang KA Penataran jurusan malang-blitar, kebernagkatan dimulai dri stasiun gubeng. Berbekal pengalaman awam soal kereta sempat bingung dan linglung harus kemana. Untunglah perjalanan kali ini beramai-ramai alias rombongan. Pertama kali naik KA, terasa agak aneh dan merasakan sensasi yang cukup Wow. Kekecewaan sempat terjadi ketika suara PHP dari sang petugas stasiun bahwa kereta akan datang terlambat karena menunggu Lokomotif. Sempet bingung dengan maksud perkataan sang petugas stasiun. 2 jam berjalan dari keberangkatan awal pukul 16.10 mrnjadi 17.40. Suara deru lokomotif dan gesekan roda dan rel yang melaju kencang memecah kesunyian. 5 jam terlewati tanpa tahu apa yang sedang terjadi diluar sana.

















Jam menunjukan pukul 23.20, waktu yang larut untuk sebuah misi backpacker. Sesampainya di rumah lapar dahaga tak tertahankan. Sepiring nasi, mie goreng, sambal, di tambak mie telor menajdi pengisi perut kala itu dan selanjutnya pastilah tidur lelap sampai pagi.
05/02/12 perjalanan  diawali dengan tracker menyusuri trotoar menikamti fasilitar fitness umum di kawasan Aloon-Aloon Kota Blitar. Cukup menyenagkan dan menghibur tak lupa juga dokumentasi segala aktifitas di tempat ini. Setelah cukup puas berkeliling kesana kemari, perjalanan selanjutnya adalah makan pagi. Nasi lodeh, rawon, rempeyek, dan segelas teh hangat menjadi menu kedua di Kota Blitar.
Pukul 10.00 perjalanan dilanjutkan menuju ke komplek makam sang proklamator sejati. Pertama kali melihat dan berkunjung disini benar-benar tidak terasa aura pemakaman. Bahkan lebih nampak seperti sebuah tempat wisata edukasi. Disambut oleh Patung sang proklamator yang duduk dengan gaganya diatas kursi besi sambil tersenyum rapi. Inilah objek yang cocok untuk dokumentasi perjalanan pertama ini. Disamping kiri dan kanan ada museum dan perpustakaan yang tentunya sayang untuk dilewatkan. Satu hal yang unik di museum ini dan memang menjadi primadona objek utama, keberadaaan lukisan Bung Karno yang bergerak di bagian dadanya seperti orang hidup. Percaya atau tidak awalanya sih emang gak percaya, tapi apalah daya semua itu kuasa Tuhan bukti itu nyata.
Selanjutnya destinasi yang dikunjungi adalah Bon Bin Mini > Museum Istana Gebang > Bon Rojo > dan Masjid…
Patung Bung Karno di komplek Museum
Aloon-Aloon Kota Blitar










Aloon-Aloon Kota Blitar


Lukisan Bung KArno Yang Dadanya bisa bergerak

Patung Garuda yang ada di dalam museum yang katanya merupakan bekas dari Istana Negara

Berbagai koleksi dokumentasi aktifitas Bung KArno Di museum

Taman menuju ke komplek pemakaman

Relief relief di sepanjang jalan menuju komplek pemakaman

Gong perdamaian yang sudah berkeliling di seluruh dunia sebagai bentuk kecintaan indonesia terhadap perdamaian dunia

Makam Bung Karno

Kebun Binatang Mini


Monumen Perjuangan Shodanco Soepriadi

Monumen Perjuangan Shodanco Soepriadi
Istana Gebang yang merupakan tempat tinggal Bung Karno Tempoe Doloe


Tugu di sekitaran komplek bon rojo.









































































06/02/12 Diawali dengan perjalanan menuju ke situs cagar budaya, Candi Penataran sekitar 10 KM dari pusat kota. Candi Penataran terletak di desa Penataran, kecamatan Nglegok, kabupaten Blitar, Jawa Timur, Indonesia. Lokasinya yang terletak di kaki gunung Kelud, menjadikan area Candi Penataran berhawa sejuk. Candi Penataran adalah kompleks percandian terbesar dan paling terawat di provinsi Jawa Timur, Indonesia.
Candi Penataran merupakan candi yang kaya dengan berbagai macam corak relief, arca, dan struktur bangunan yang bergaya Hindu. Adanya pahatan Kala (raksasa menyeringai), arca Ganesya (dewa ilmu pengetahuan dalam mitologi Hindu), arca Dwarapala (patung raksasa penjaga pintu gerbang), dan juga relief Ramayana adalah bukti tidak terbantahkan bahwa Candi Penataran adalah candi Hindu.

 Prasasti Palah yang terdapat di area Candi Penataran mengabarkan bahwa candi ini mulai dibangun sekitar tahun 1194, pada masa pemerintahan raja Syrenggra yang memerintah kerajaan Kadiri, dan selesai pada masa kerajaan Majapahit. Dengan demikian candi ini melewati masa tiga kerajaan besar Nusantara yaitu Kadiri, Singasari, dan Majapahit. Candi Penataran memegang peranan cukup penting bagi kerajaan-kerajaan tersebut, yaitu sebagai tempat pengangkatan para raja dan tempat untuk upacara pemujaan terhadap Sang Pencipta.
Berbagai kajian oleh para sejarawan terhadap teks-teks kuno, kitab Negarakertagama yang ditulis Mpu Prapanca, misalnya, dijelaskan bahwa Candi Penataran sangat dihormati oleh para raja dan petinggi kerajaan besar di JawaTimur. Candi Penataran pernah menyimpan abu dari raja Rajasa (Ken Arok) pendiri kerajaan Singasari, dan juga abu dari raja Kertarajasa Jayawardhana (Raden Wijaya) pendiri kerajaan Majapahit. Bahkan konon, menurut legenda rakyat setempat, sumpah sakral Mahapatih Gajah Mada untuk menyatukan seluruh Nusantara dalam kekuasaan Majapahit, yang dikenal dengan nama “Sumpah Palapa”, diucapkan di Candi Penataran.
Setelah puas berkeliling inilah saatnya menuju ke puncak destinasi utama di Blitar. Pantai Pangi terletak kurang lebih 40 KM dari pusat kota. Berada di dusun Tambakrejo pantai ini terbilang masih perawan. Ekosistem yang ada masih terawat oleh alam. Tak banyak campur tangan manusia yang bisa merusak kawasan ini. Pantai ini terbilang unik karena terdapat juga muara disana. Sehingga selain bisa merasakan segarnya air laut juga bisa sekaligus membasuh diri dengan air tawar. Tapi pengunjung juga harus berhati hati karena pantai ini merupakan pantai selatan yang notabene memiliki ombak besar. Semoga referensi liburan ini bisa menjadi inspirasi liburan bagi kawan kawan semua.









No comments:

Post a Comment

Disqus for Economic Watcher