2/25/13

Invitation Online : Menggali Makna Bisnis Berbasis Lingkungan

Sindonews.com - The Walt Disney Company, perusahaan spesialis film kartun menghentikan penggunaan kertas asal Indonesia karena meyoroti masalah hutan tropis di negeri ini.
Perusahaan yang didirikan oleh Walter Elias Disney ini menghentikan penggunaan kertas Indonesia karena desakan aktivis lingkungan yang menginginkan Disney menggunakan sumber bahan baku lain dari buku "The Jungle Book" yang seharusnya tidak menghancurkan hutan.”

Sindoweekly-magz - Rencana pemusnahan hutan alam Indonesia sebentar lagi akan terjadi di Sumatera Selatan. Dalam waktu tak lama lagi, sebuah industri pulp dan kertas raksasa akan berdiri megah di Air Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.”
"Kompas - Areal bekas kebakaran hutan guna pembukaan lahan baru dengan melakukan penebangan terhadap hutan alam terus terjadi dan semakin meluas di kawasan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh, kabupaten Indragiri Hulu, Riau, Rabu (25/11/2009)."

 “VIVAnews - Sinar Mas terus mengakuisisi dan menghancurkan hutan alam yang menjadi habitat harimau, serta membabat lahan gambut kaya karbon untuk pabrik pulp di Sumatera," ujar Greenpeace seperti ditulis Financial Times, 5 Juli 2010.”

VIVAnews - Banyak warga Selandia Baru terkejut, mereka menggunakan produk kertas toilet yang bisa memusnahkan spesies dunia yang terancam punah," kata Argent. "Kami minta para pedagang untuk berhenti menjual kertas toilet yang berasal terkait penghancuran hutan hujan tropis."Para konsumen juga diminta menggunakan haknya untuk menolak pemakaian Cottonsoft.”

Metroterkini - Industri kertas masih bisa tumbuh positif dan cukup tinggi di Riau, yang menunjukkan industri ini sangat potensial untuk menopang perekonomian Riau dan nasional," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Mawardi Arsyad, di Pekanbaru, Senin (4/2/13).”

Antaranews - Awal reformasi kerusakan hutan di Indonesia seluas 3,5 juta hektare per tahun, namun kondisi itu turun menjadi 300.000 hektare. Kerusakan ini akibat penebangan liar," kata Zulkifli Hasan, di Padang, Kamis.

Itulah segelintir fakta dari sekian juta fakta yang ada di Indonesia yang sedikit memberikan Anda gambaran seperti apa nasib berjuta-berjuta hektar hutan kita diluar sana. Tak kurang 99,6 juta hektar atau 52,3% wilayah Indonesia merupakan hutan. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu paru-paru dunia yang mempunyai andil besar dalam ketersediaan oksigen di bumi. Miris, kecewa, sedih, dan bahkan penyesalan mungkin menghinggapi perasaan Anda ketika membaca penggalan fakta di atas. Tak kurang ratusan ribu hutan dibabat tiap tahunnya. Laju deforestasi tahun 2011 saja sekitar 610.375,92 Ha dimana ini menunjukkan penyusutan luas hutan di Indonesia. Inilah realita alam Indonesia yang kini tertatih-tatih untuk bangkit dari kerakusan umat manusia.
Meskipun sekarang ini banyak program yang bertujuan untuk menyelamatkan hutan, tapi hal ini terasa masih kurang. Laju pemulihan hutan di Indonesia belum seimbang dengan kerusakan yang terjadi. Untuk tahun 2011 saja tercatat kerusakan hutan sebesar 0,7 juta hektar sedangkan pemulihan lahan hanya sebesar 0,5 juta hektar.

Meskipun demikian, kita harus tetap mengapresiasi kerja keras semua pihak yang telah turut serta untuk menjaga kelestarian hutan tersebut. Bagaimanapun, sedikit uluran tangan akan sangat membantu daripada tidak sama sekali.

Dunia Digital, “Invisible Hand” Menuju Kelestarian Lingkungan

Tak bisa dipungkiri lagi, saat ini dunia digital tumbuh pesat dalam kurun bebrapa tahun terakhir. Berbagai produk yang mendukung terciptanya dunia digital ini bak kacang goreng yang tersedia disana-sini. Hal ini pun tentunya menjadi suatu fenomena yang luar biasa bukan hanya bagi Indonesia tapi juga dunia. Di tengah pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik, hal ini juga diikuti juga oleh pertumbuhan dunia digital di Indonesia. Salah satunya adalah Internet. Data akhir yang dirilis oleh APJII (Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia) menyebutkan bahwa sampai akhir 2012 pengguna Internet di Indonesia sebanyak 63.000.000 orang. Hal ini jauh melejit dibandingkan tahun 2011 yang hanya 55.000.000 juta saja. Bahkan APJII memprediksi pada tahun 2013 pengguna internet di Indonesia sebanyak 83.000.000.

Perkembangan dunia digital yang sedemikian rupa tentunya menjadi angin segar bagi kelangsungan hutan-hutan di Indonesia. Betapa tidak, pemaksimalan dunia digital tentunya juga turut serta mengurangi penggunaan media-media yang terbuat dari kayu. Misalnya saja kertas, jika kita hitung dampak dari penggunaan media digital untuk keperluan mencatat dengan tiap orang mampu menghemat satu lembar kertas maka didapat 83.000.000 lembar kertas yang bisa dihemat. Bayangkan jika ada 7 miliyar penduduk dunia yang juga melakukan hal yang sama. Apa yang terjadi ?
Statistik penduduk dunia.

Dunia digital dan dunia maya memang merupakan suatu hal yang tidak bisa dilihat secara nyata seperti apa bentuk aslinya. Kita hanya bisa menggunakannya melalui berbagai perangkat yang bisa menghubungkan kita dengan ke dua dunia tersebut. Namun dunia digital ini juga turut serta dalam perjalanan menuju kelestarian lingkungan, seolah-olah dunia digital ini merupakan “Invisible Hand”.

Inovasi digital, Less Paper Media

Perkembangan dunia digital yang demikian merupakan bagian yang sangat erat dengan kelangsungan alam kedepan, tak heran jika banyak muncul inovasi-inovasi untuk menyelamatkan lingkungan melalui dunia digital ini. sebut saja e-magz, e-news, e-mail dan masih banyak lagi. inovasi-inovasi less paper seperti ini perlu mendapat paresiasi jempol yang luar biasa. Bahkan sekarnag pun buku-buku yang notabene memiliki bentuk fisik, sekarang sudah ada juga e-book. Bahkan dibeberapa media sosial, indonesia masuk sebagai negara dengan pengguna terbanyak. Lihat saja facebook, Indonesia kini bertengger di urutan ke empat dengan total pengguna sebanyak 50,82 juta. Belum lagi twitter yang mengantarkan Indonesia sebagai negara dengan pengguna twitter terbanyak kelima dunia dengan total pengguna 19,5 juta.

Yang baru dan yang menjadi salaha satu hal yang menarik adalah invitation online. Mungkin sudah banyak yang tahu bagaimana invitation online ini bekerja. Invitation online ini juga sudah banyak digunakan dimana-mana. Misalnya saja pendaftaran seminar, kompetisi, dan lain sebagainya. Namun, bagaimana jika invitation online ini merupakan sebuah “Undangan Pernikahan”? Apa yang mungkin anda pikirkan tentang hal tersebut ?

Undangan Pernikahan Online vs Printing Media

Sebuah inovasi yang tidak terduga dan sedikit melenceng dari budaya yang selama ini kita kenal. Inilah undangan pernikahan online. Ada beberapa nilai plus yang menjadi dasar kenapa undangan pernikahan online ini bisa dijadikan sebagai alasan mengapa kita harus memperhitungkan inovasi yang satu ini.

-    Undangan Perniakahan Online merupakan media yang less paper atau bahkan zero paper.
-    Penyebaran begitu mudah semudah Anda mengucapkan “Datang Ya” kepada kerabat yang anda undang.
-    Jangkauan luas tanpa batas.
-    Biaya murah
-    Tampilan apik, desain suka-suka gaya suka-suka.
-    Informatif dan atraktif.
-    Termanajerial dan terstruktur dengan baik.
-    GO GREEN.
-    Dan ada seribu alasan lain yang membuat undangan pernikahan online ini patut dijadikan sebagai sebuah buadaya baru.

Dibandingkan dengan printing media yang masih banyak memiliki kelemahan disana-sini baik itu cost, aksestabilitas, dan efektifitasnya, undangan pernikahan online tentu bisa menjadi solusi. Menuju era modern seperti ini tentunya undangan pernikahan online bisa dijadikan referensi dan rujukan daripada printing media.

Meskipun nantinya masih ada pertentangan dalam peralihan media ini, toh jika kita menanggapinya dengan pikiran jernih dan positif pasti kita bisa merasakan manfaatnya baik secara jangka pendek maupun dalam jangka panjang bukan?

Satu hal yang bisa direkomendasikan penulis masalah undangan pernikahan online ini. Sekarang sudah ada penyedia jasa invitation online yaitu http://datangya.com. Situs yang direkomendasikan penulis ini memiliki berbagai fasilitas yang tidak akan pernah Anda bayangkan. Berdasarkan review sekilas yang dilakukan oleh penulis, yang utama adalah user friendly yang ditawarkan, meskipun bagi orang awam sekalipun. Hanya butuh empat step/tahapan untuk memanajemen dan mewujudkan  undangan pernikahan online Anda. Bukan hanya itu, harga yang ditawarkan pun begitu murah, cukup Rp.250.000 Anda sudah bisa memiliki site sendiri yang berisi informasi seputar pernikahan Anda. Yuk, kita simak seperti apa kemudahan membuat undangan pernikahn online berikut ini.
Bagaimana? Mudah bukan? Ayo wujudkan pernikahan hijaumu dengan undangan pernikahan online dari Datangya.com.

Datangya.com, friend of nature, friend of your wedding day.


Referensi
- Http://datangya.com
- Http://bps.go.id
- Http://sindonews.com
- Http://Sindoweekly-magz.com
- http://viva.co.id
- Http://metroterkini.com
- Http://antaranews.com
- Http://kompas.com
 - Http://tempo.co
- Http://apjii.or.id

7 comments:

  1. Halo,
    Perkenalkan, Nama saya Wenny
    Saya adalah development dari ForexMart, Kami melihat website anda dan kami ingin mendiskusikan kerjasama kemitraan dengan Anda. 
    Boleh saya minta kontaknya untuk menjelaskan lebih lanjut atau anda bisa langsung menghubungi saya ke wenny@forexmart.com, terimakasih

    ReplyDelete

Disqus for Economic Watcher